TKI ke Dua Negara Ditutup Selamanya
JAKARTA – Pemerintah Indonesia akan menutup selamanya pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Suriah dan Yordania. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar menjelaskan alasan penutupan tersebut karena di kedua negara tersebut tidak dilengkapi dengan perlindungan TKI yang memadai.
“Kita sudah pastikan Suriah dan Yordania tidak mungkin lagi dibuka. Feeling saya, selama-lamanya tidak ada domestic workers yang akan dikirim di kedua negara itu,”tegas Muhaimin di Gedung Kemenakertrans, Jakarta,kemarin.
Menurut Muhaimin, di Suriah kasus kekerasan meningkat secara kuantitas dan kualitas karena tidak ada peraturan perlindungan. Berdasarkan data Kemenakertrans, selama Januari–Juli 2011, terdapat 3.726 TKI yang berangkat untuk bekerja di Suriah. Jumlah itu terdiri atas 284 TKI formal dan 3.442 TKI yang bekerja di sektor nonformal.
Jumlah permasalahan yang dihadapi TKI sepanjang 2010 di Suriah mencapai 1.853 kasus. Kasus terbanyak adalah gaji tidak dibayarkan (422 kasus) dan dipenjara (408 kasus). Begitu pula di Yordania, Kemenakertrans telah menutup pengiriman sejak Juli 2010.
Penutupan ini dilakukan karena pemerintah Yordania tidak menunjukkan niat baik untuk meningkatkan perlindungan TKI setelah penandatanganan nota kesepahaman antara Indonesia dan Yordania pada 27 Juni 2009. Analisis Kebijakan Migrant Care Wahyu Susilo meminta pemerintah untuk mencari solusi selain moratorium.
Setiap ada masalah,ujarnya,pemerintah selalu menggunakan moratorium sebagai jalan keluar.Dengan moratorium ini,semua negara penempatan akan masuk daftar penghentian. “Moratorium ini dipilih pemerintah karena mereka tidak mau repot. Perbaikan tidak diselesaikan secara komprehensif, dan ini tidak akan selesai-selesai,” tandasnya. ● neneng zubaidah
“Kita sudah pastikan Suriah dan Yordania tidak mungkin lagi dibuka. Feeling saya, selama-lamanya tidak ada domestic workers yang akan dikirim di kedua negara itu,”tegas Muhaimin di Gedung Kemenakertrans, Jakarta,kemarin.
Menurut Muhaimin, di Suriah kasus kekerasan meningkat secara kuantitas dan kualitas karena tidak ada peraturan perlindungan. Berdasarkan data Kemenakertrans, selama Januari–Juli 2011, terdapat 3.726 TKI yang berangkat untuk bekerja di Suriah. Jumlah itu terdiri atas 284 TKI formal dan 3.442 TKI yang bekerja di sektor nonformal.
Jumlah permasalahan yang dihadapi TKI sepanjang 2010 di Suriah mencapai 1.853 kasus. Kasus terbanyak adalah gaji tidak dibayarkan (422 kasus) dan dipenjara (408 kasus). Begitu pula di Yordania, Kemenakertrans telah menutup pengiriman sejak Juli 2010.
Penutupan ini dilakukan karena pemerintah Yordania tidak menunjukkan niat baik untuk meningkatkan perlindungan TKI setelah penandatanganan nota kesepahaman antara Indonesia dan Yordania pada 27 Juni 2009. Analisis Kebijakan Migrant Care Wahyu Susilo meminta pemerintah untuk mencari solusi selain moratorium.
Setiap ada masalah,ujarnya,pemerintah selalu menggunakan moratorium sebagai jalan keluar.Dengan moratorium ini,semua negara penempatan akan masuk daftar penghentian. “Moratorium ini dipilih pemerintah karena mereka tidak mau repot. Perbaikan tidak diselesaikan secara komprehensif, dan ini tidak akan selesai-selesai,” tandasnya. ● neneng zubaidah
Posted by snaggate
on 12:10 AM.
Filed under
Breaking News
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0