Shi Lang Akan Atasi Konflik Maritim
BEIJING – Kapal induk China, Shi Lang, harus mengatasi konflik maritim di Laut China Selatan. Pernyataan tersebut diungkapkan portal yang dikelola Kementerian Pertahanan China kemarin.
Komentar itu sehari setelah kapal induk sepanjang 300 meter itu melakukan uji laut pertama. Amerika Serikat (AS) sangat khawatir dengan langkah tersebut sehingga meminta China menjelaskan mengapa Beijing memerlukan kapal induk.
China berulang kali menjelaskan bahwa kapal induk itu akan digunakan untuk pelatihan dan riset dan tidak mengubah kebijakan militer Beijing yang defensif. Tapi, komentar dari Guo Jianyue, wartawan senior di surat kabar yang dikelola militer, PLA Daily, dan dipublikasikan di portal jz.chinamil.com.cn menyatakan, kapal induk itu harus dapat menyelesaikan konflik teritorial.
”Mengapa kita membangunnya jika kita tidak memiliki keberanian dan keinginan untuk menggunakan kapal induk itu untuk mengatasi perselisihan teritorial?” papar Guo Jianyue, seperti dikutip AFP. ”Sangat masuk akal untuk menggunakan kapal induk atau kapal-kapal perang lainnya untuk mengatasi perselisihan jika diperlukan.”
Guo menuturkan, ”Alasan mengapa kami membangun sebuah kapal induk adalah untuk menjaga keamanan hak dan kepentingan maritim China secara lebih efisien.Kami akan lebih percaya diri dan memiliki lebih banyak tekad untuk membela integritas wilayah kami setelah kami memiliki kapal induk.”
Sejumlah surat kabar dan laman yang dikelola Pemerintah China dengan hati-hati mengedit komentar tersebut karena sumber berita itu tampaknya mendapat izin di level tertinggi. Meski demikian, komentar itu bisa jadi tidak mencerminkan kebijakan umum otoritas China.
Negara lain juga menyuarakan kekhawatiran serupa saat militer China semakin kuat dan pengaruhnya di Asia juga semakin besar.Apalagi saat ini China semakin agresif mengklaim wilayah maritim di Laut China Selatan dan Laut China Timur.
Sementara, setelah China melakukan uji laut untuk kapal induk pertamanya yang di era Soviet bernama Varyag,Beijing melakukan gebrakan baru.China meluncurkan kapal induk kedua bernama Kiev yang menarik minat banyak orang. Kiev, meski seperti Varyag, bersedia menyambut para tamu dengan peran barunya sebagai fasilitas mewah.
”Kiev yang menjadi kapal induk hotel pertama China menghabiskan dana sebesar 9,6 juta poundsterling untuk pembuatannya,” papar South China Morning Post. Pada 1996,kapal perang bekas dijual pada sebuah perusahaan China dan menjadi bagian dari taman bertema militer di wilayah Jianjin,China utara, sejak 2004.
Pemilik Binhai Aircraft Park yakin, kekuatan angkatan laut China yang berkembang pesat akan menarik banyak pengunjung yang penasaran. ”Sebelumnya China tidak memiliki kapal induk. Orang menganggapnya misterius dan penuh keingintahuan tentang itu,” papar Manajer Pemasaran Binhai Aircraft Park Liu Chang.
”Meski kapal induk pertama China sudah pergi ke laut, akan sangat sulit bagi publik untuk mengunjunginya. Saya harap orang dapat datang kemari untuk memenuhi keingintahuan mereka.” Para desainer berusaha tidak menggunakan dekorasi kapal angkatan laut yang standar, tapi lebih memilih desain yang menyerupai kesan lebih mewah.
Tampak dari sebuah ruangan yang didominasi sebuah tempat tidur bundar berwarna putih,dengan gorden perak dan permadani dari kulit sapi. Di kapal tersebut ada lima kamar mewah kelas presiden yang menargetkan para tamu yang ingin merasakan hotel bertema laut dengan cara berbeda.
Tarif untuk menginap di kapal induk bergaya hotel itu belum ditentukan,tapi dengan penampilan mewah yang terlihat, pengelola sepertinya akan mengenakan tarif lebih mahal dari hotel biasa. syarifudin

