Minyak Tanah Susah, Nelayan tak Melaut
Padang, Susahnya mendapatkan minyak tanah (mita), membuat banyak nelayan Patenggangan Air Tawar Padang tidak bisa melaut. Mesin mereka yang menggunakan kombinasi BBM mita dengan bensin, tak bisa maksimal digunakan. Akhirnya, karena ingin melaut juga, mereka harus membeli mita dengan harga mahal. Satu liternya harus ditebus dengan harga Rp5.000, lebih mahal dibanding harga bensin ataupun solar. “Perahu kami banyak yang menganggur, karena tidak ada mita. Untuk bensin agak aman, karena bisa dibeli dengan menggunakan kartu nelayan,” kata Angah, salah seorang pemilik payang di Patenggangan Air Tawar Padang kepada Singgalang, Kamis (11/8). Dikatakannya, bensin hanya digunakan saat star saja. Setelah itu, secara otomatis BBM akan beralih ke mita. Sebab itulah, konsumsi mita menjadi lebih tinggi. “Saya berharap di daerah saya ini dibuatkan pangkalan mita, sehingga kami tak susah-susah lagi mendapatkannya. Padahal untuk melaut, tak semua hari bisa dilakukan,” tambahnya. Sekali melaut, setidaknya dibutuhkan 150 liter/payang. Jika dapat ikan banyak, maka baliklah modal. Namun kalau lagi apes, maka pembeli mita pun tidak keluar. Ia berharap pemerintah bertanggungjawab akan hal ini. Apalagi ikan yang mereka dapat, sepenuhnya dipasarkan di Padang. Makanya, dukungan pemerintah Kota Padang sangat ia harapkan. (109) |

